Jumat, 12 April 2013

Habib Munzir, Perjalanan Dakwah ke Manokwari.

Setelah acara jamuan maka kami kembali ke hotel, dan saya
duduk bercengkerama dengan beberapa tokoh islam, dan mereka
menyampaikan beberapa cerita tentang perjuangan islam. Diantaranya
bagaimana muslimin dihimpit oleh kalangan Nasrani. Mereka
menyebut suatu kejadian beberapa tahun yang silam, bahwa di sebuah
wilayah antara Sorong dan Papua terdap...at sebuah suku di pinggir
pantai. Kebanyakan di wilayah itu muslimin, namun mereka tak ada
lagi yang mengajarkan Islam hingga turun-temurun. Mereka muslim
tapi tak tahu agama Islam. Mereka sudah tidak kenal syahadat. Mereka
hanya mengenal satu ajaran adat, yaitu tak boleh makan babi, padahal
babi adalah santapan yang masyhur di Irian. Mereka menganggap itu
hukum adat, padahal itu hukum islam. Dan kepala suku mempunyai
satu barang yang dikeramatkan, ia adalah sebuah kotak yang
menyimpan pusaka turun-temurun yang dipegang oleh kepala suku
dari generasi ke generasi. Mereka tak tahu benda apa itu.
Ketika mulai banyak para nelayan muslimin yang kunjung,
mereka minta sebidang tanah pada kepala suku untuk musholla, maka
kepala suku mengizinkan. Lalu mereka kunjung ke rumah kepala suku.
Dalam sambutan hangat itu kepala suku menunjukkan pusaka yang
disimpan ratusan tahun dan diwariskan dari datuk-datuknya. Ketika
kotak itu dibuka, maka para nelayan pun kaget dan bertakbir, ternyata
isinya adalah Alqur'an yang sudah sangat tua. Subhanallah… Mereka
ternyata sejak berabad-abad sudah muslimin, namun karena mungkin
tak ada para dai-dai pengganti, maka ajaran islam pun hilang dan tak
lagi dikenali. Tinggallah pusaka yang diwasiati turun temurun itu yang
ada pada mereka. Ternyata ia adalah Kitabullah, Alqur'anul karim.
Maka kepala suku ini pun kembali memeluk islam, tak lama
kabar sampai kepada Koramil dan kecamatan yang camat dan
Danramil adalah Nasrani. Mereka memanggil kepala suku itu dan
mendampratnya habis-habisan karena telah memberi sebidang tanah
untuk muslimin membangun musholla. Dan kepala suku dipaksa untuk
mengusir mereka dan kepala suku tetap pada pendiriannya, maka
kepala suku itu ditelanjangi hingga hanya celana dalamnya yg
disisakan. Lalu ia disiksa dan dicambuki dengan kulit ikan pari. Ikan pari
terkenal dengan kulitnya yang penuh duri tajam yang beracun. Kepala
suku tetap tidak mau merubah keputusannya, ia tetap ingin
mempertahankan pusaka Alqur'an dan tak mau mencabut izin untuk
pembangunan musholla. Subhanallah… Dengan kejadian penjelasan
tentang Alqur'an itu maka 80 kepala keluarga di Suku itu kembali pada
islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar